"Sayang, maukah kau menikah denganku?" tanyaku seraya memberikan cincin (latar belakang: taman-malam hari dengan suara percikan air mancur)
Sambil tersipu malu dia pun menjawab "Sure! mau.. aku mau menikah denganmu sayang"
"oyah yakin? mau aja apa mau banget?"
"Tai lo yang!"
kemudian dengan dialog yang sangat singkat tersebut aku bertengkar hanya karna kata-kata terakhirku. Pulang pun dia naik taksi sendiri tidak mau ku antar.
Ah lagi-lagi situasi romantis yang gagal, aku memang bukan seorang pria yang romantis, lebih tepatnya aku humoris. Trus? gue harus ceritain diri gue doang gitu? Ah sudahlah kembali ke pacar yang menghilang gara-gara gagal romantis itu.
Dua hari berlalu tanpa kabar darinya, sms ga di bales, telpon ga diangkat, aku bingung tak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang. Tuhan, aku tak cukup kuat sendiri, tolong Tuhan kembalikan dia denganku lagi, aku mencintainya. Apa dia merasakan hal yang sama denganku? Kurasa tidak, karna aku yang salah aku seharusnya romantis, ah kenapa selalu membuat lelucon disituasi yang tidak tepat. Dia pasti berpikir kalau aku tidak serius ingin menikahinya.
Tiga hari berlalu tanpa kabar darinya akhirnya aku memberanikan diri untuk datang ke rumahnya.
*tok tok* aku ketuk pintunya sampai akhirnya keluar seorang perempuan dengan rambut digerai berantakan seperti shabis menangis semalaman tak terurus. Ya dia, dia terlihat begitu desperated karna ucapan ku yang memang tak dia harapkan itu terucap.
"ngapain lo kesini? ga puas liat gue begini?" katanya dengan nada tinggi
"ya ampun aku ga maksud, maaf aku bener-bener minta maaf sama kamu, please aku ga bisa hidup tanpamu sayang, aku mau kamu jadi masa depan aku beneran ga pake bohong" aku[un memohon penuh harapan.
Dengan muka ketus diapun menjawab "Enelan? Ciyus? Miapaaaahh?"
"Miamuh sayang, mau kan nikah sama aku?"
"Iya sayang mau banget banget deh nikah sama kamu :*"
"Peluk dan ciyum aku sekarang :))"
Dan akhirnya kamipun benar-benar menikah. Kami memang bukan pasangan yang romantis dan sempurna tapi dengan ketidak-sempurnaan kita itu membuat hidup kita jadi lengkap.
#Sekian #Ceritayanganeh
Sambil tersipu malu dia pun menjawab "Sure! mau.. aku mau menikah denganmu sayang"
"oyah yakin? mau aja apa mau banget?"
"Tai lo yang!"
kemudian dengan dialog yang sangat singkat tersebut aku bertengkar hanya karna kata-kata terakhirku. Pulang pun dia naik taksi sendiri tidak mau ku antar.
Ah lagi-lagi situasi romantis yang gagal, aku memang bukan seorang pria yang romantis, lebih tepatnya aku humoris. Trus? gue harus ceritain diri gue doang gitu? Ah sudahlah kembali ke pacar yang menghilang gara-gara gagal romantis itu.
Dua hari berlalu tanpa kabar darinya, sms ga di bales, telpon ga diangkat, aku bingung tak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang. Tuhan, aku tak cukup kuat sendiri, tolong Tuhan kembalikan dia denganku lagi, aku mencintainya. Apa dia merasakan hal yang sama denganku? Kurasa tidak, karna aku yang salah aku seharusnya romantis, ah kenapa selalu membuat lelucon disituasi yang tidak tepat. Dia pasti berpikir kalau aku tidak serius ingin menikahinya.
Tiga hari berlalu tanpa kabar darinya akhirnya aku memberanikan diri untuk datang ke rumahnya.
*tok tok* aku ketuk pintunya sampai akhirnya keluar seorang perempuan dengan rambut digerai berantakan seperti shabis menangis semalaman tak terurus. Ya dia, dia terlihat begitu desperated karna ucapan ku yang memang tak dia harapkan itu terucap.
"ngapain lo kesini? ga puas liat gue begini?" katanya dengan nada tinggi
"ya ampun aku ga maksud, maaf aku bener-bener minta maaf sama kamu, please aku ga bisa hidup tanpamu sayang, aku mau kamu jadi masa depan aku beneran ga pake bohong" aku[un memohon penuh harapan.
Dengan muka ketus diapun menjawab "Enelan? Ciyus? Miapaaaahh?"
"Miamuh sayang, mau kan nikah sama aku?"
"Iya sayang mau banget banget deh nikah sama kamu :*"
"Peluk dan ciyum aku sekarang :))"
Dan akhirnya kamipun benar-benar menikah. Kami memang bukan pasangan yang romantis dan sempurna tapi dengan ketidak-sempurnaan kita itu membuat hidup kita jadi lengkap.
#Sekian #Ceritayanganeh